Home » , » Kenapa game jaman sekarang ngebosenin? apa penyebabnya? salah siapa?

Kenapa game jaman sekarang ngebosenin? apa penyebabnya? salah siapa?


Oke disini gw akan ngebahas soal industry game jaman sekarang, industy game sekarang ini mulai penuh dengan game AAA terbaru , atau bahkan game indie yang menarik, tapi dibalik itu semua, sadar gk sih kalian kalau lama-kelamaan game jaman sekarang kualitasnya gitu-gitu aja dan bikit empet, walaupun ada argument yang mengatakan mungkin karena kita udah dewasa dan udah sering maenin game, sehingga pengalaman yang kita rasakan udah jauh berbeda dibanding pas pertama kali kita maen game, sehingga kita gamer-gamer dewasa udah mulai merasakan monoton dan merasakan kebosenan pada setiap game yang kita  mainkan, argument ini bisa dibilang bener juga dan bisa dibilang gak bener juga, karena pada tahun 2010 sampai 2014 gw masih bisa menikmati keasyikkan bermain game, bahkan game rilisan 2017, jadi argumen ini ya tergantung orangnya juga. Jadi disini gw akan ngejelasin kenapa game jaman sekarang ngebosenin.
Playing time yang kelamaan

Mungkin ini karena keresahan gw terhadap beberapa game yang menjual playing time/playing hours yang lama dan mendistribusikan playing hours tersebut diberbagai portal game tersebut sebelum perilisan game tersebut, bisa dibilang hal ini adalah sebuah strategi yang cerdas, karena dengan memberikan playing time yang lama/mempromosikan playing time yang lama, akan banyak player yang beranggapan kalau game tersebut layak dibeli apalagi dengan harga full price, buat yang belum tahu apa itu playing time, playing itu adalah hitungan angka persentase penyelesaian sebuah game yang bisa kita lihat pas gamennya tamat/di save-an gamenya/bahkan di menu.

Jika berbicara tentang hal-hal playing time, gw sangat setuju jika apapun yang kita lakukan seperti side mission , main mission lalu mengumpulkan barang-barang, atau bahkan menyelasaikan puzzle-puzzle bahkan misteri bisa menjadi sesuatu yang menarik untuk dilakukan dan membuat kita menjadi semakin tahu tentang jalan cerita/dunia game yang kita mainkan, karena tujuan dari side thing dari suatu game selain main mission, ya, memang bertujuan Seharusnya bertujuan untuk memperdalam pengetahuan kita tentang dunia game tersebut/bahkan mengenal character-character sampingan pada game tersebut sehingga pada angka persentase 100% akan kita benar-benar paham tentang game tersebut, masalahnya hal-hal yang seharusnya membuat kita semakin mendalami dunia game, justru menjadi metode untuk memperpanjang durasi suatu game, supaya game tersebut terkesan sangat lama, sekaligus tahan lama untuk dimainkan, memperpanjang game sih sah-sah aja, masalahnya  elemen-elemen untuk memperpanjang durasi game menjadi sangat PARAH dan terkesan MAKSA, dan bahkan gak penting sama sekali, Cuma bikin capek kepala sama jari gw, dan bahkan sengaja item side mission dan item gk penting lainnya disebar diseluruh map, dan menjadi sampah di sebuah map, dan secara impulsive kita secara sadar gk sadar ingin sekali membersihkan icon tersebut dari sebuah map, dan memberikan rasa kepuasaan semu, ya karena setelah nyelesaiin , kita Cuma dapet angka presentase doang.
SELAIN DURASI, GAMEPLAY JUGA PENYEBABNYA.
Nah kita ambil beberapa study case/bahan pembelajaran yang dimana seharusnya kalian semua kenal contohnya shadow of mordors, kalian inget gak?, saat kita harus ngumpullin berbagai artefak yang tersebar di seluruh map, dimana kita harus manjat-manjat untuk Cuma dapetin artefak tersebut dimana tujuannya sama sekali gk signifikan sama jalan cerita. Jadi tujuannya apa? Ya itu, manjang-manjanggin durasi game.
Ingat lagi assassin creed unity, dimana kita harus ngumpullin creed yang  dimana isinya nama-nama yang unik dan item yang keren yang ujung-ujungnya Cuma jadi uang, bahkan kita harus punya aplikasi androidnya untuk ngebuka semua peti, bahkan capture fort/link of faith point yang ikonik namun tidak lagi menjadi hal yang menarik karena gak pernah di kembangkan oleh ubisoft dan akhirnya jadi monoton banget, tujuannya apa? Ya sama , manjang-manjanggin durasi juga.

(Mafia lll)
Inget juga gak sama mafia lll? Dimana lokasi pembersihan musuhnya dibuat berkali-kali kita disuruh ke lokasi yang sama? tujuannya apa? iya, sama juga tujuannya manjang-manjanggin durasi game tersebut, dan tentu itu semua hasil kerja rodi para developer yang disuruh ngejar tanggal perilisan oleh para publisher biadab yang kebanyakkan publisher barat, termasuk konami yang dari jepang juga.


Bayanggin deh, sebuah hal yang gk penting penting amat, tapi dijadikan suatu hal yang rese yang diproyeksikan lewat angka presentase, yang bikin kita pengen banget ngejar angka penyelasaian 100%, yang tentunya playing hours game tersebut jadi panjang sekali tapi gk ada point atau pointless banget, kita ambil study case lain, bisa kita lihat farcry yang tempat-tempat cratenya mirip-mirip dan setelah kita buka kebanyakkan isinya adalah sampah yang nanti bisa kita convert dan jual jadi uang di game tersebut, yang tujuannya sangat semu, yaudah itu, lu loncat-loncat , keluar-masuk goa Cuma buat dapetin uang, dan banyak game game lain, yang cara dapettin duit di gamenya kerjanya semu semua, Cuma ngambilin barang kaya thief/maling dan lain-lain.


(Witcher lll)
Dari banyak game yang jadi study case negative ini ada juga study case positif, yang jadi gambaran buat kalian dan perbandinggan bagi kalian juga, agar kalian tahu mana yang bagus mana yang kagak, menurut personal opini gw, beberapa diantaranya ada yang bagus contohnya the witcher 3, yang kebanyakkan itemnya berguna untuk perjalanan kita, dan bukan jadi uang doang, ada final fantasy juga, ada juga batman dimana semua side missionnya sangat menarik dan membuka interaksi baru terhadap character musuh/kawan di game tersebut.


(Yakuza)
Lalu ada berbagai game jepang kayak yakuza, dimana setiap side missionnya rata-rata memberikan nilai moral dan pendalaman character yang menarik, lalu ada watchdogs 2 juga, yang membungkus elemen sampinggan menjadi lebih menarik, seperti biasanya Cuma ngaterin orang-orang kaya supir , disini kita dibuat kaya supir uber dimana penumpangnya maunya aneh-aneh, dan menjadi suatu hal yang menarik untuk dijalankan dan tentunya banyak game sempurna lainnya, itu baru contoh game-game yang bagus yang membuat berbagai side mission yang penting/ side thing yang banyak, tapi pointnya banyak banget, nilainya banyak banget,  jadi membuat kita jadi tertarik maen side missionya, dan itu baru cara yang sah untuk memperbanyak playing time game tersebut.


Jadi dari point pembahasaan kali ini adalah jangan termakan dengan suatu developer terkenal yang mengeluarkan game baru dengan playing time lama, sebenarnya kacaunya playing time di game tersebut merupakan karena keresahan para player yang suka berkomentar kalau game yang layak dibeli itu, ya game dengan playing hour paling lama, dan inilah membuat para publisher besar menjadi merasa tidak aman dan tidak percaya diri jika mengeluarkan game dengan playing yang sebentar dan padat, karena bisa di analogikan jika sebuah game yang bisa diselesaikan selama 3jam bisa menjadi 15 jam jika memang mengerjar persentase 100%. Yang kebanyakkan misinya dari game-game yang gw sebutin itu misinya gk penting-penting amat dan achievmentnya gk penting sama sekali.

Dimana ini salah para player juga yang menuntut playing hours yang lama, sedangkan publisher harus ngejar tanggal rilis, untuk mengatur budget mereka, jadi keduanya memiliki peran yang sama dalam industry game, para player seharusnya gk nuntut playing hours yang lama, para publisher juga salah karena masukkin side-mission yang gak penting , ya salah juga, ya jadi seharusnya para publisher membuat pertemuan dengan para player, agar tahu game yang player mau itu game kayak gimana.


Ya, tadi itu adalah keresahan pribadi gw, kenapa di era millennium ini, dimana genre yang open world yang seharusnya bagus banget, dan sekarang jadi genre yang mengerikan banget bagi para player dan para publisher tentunya.

0 comments:

Post a Comment